Post Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 06 November 2013

BAB III INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

                                                                             BAB 3


                                          INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


1.  Pertumbuhan Individu

     a.  Pengertian Individu

            “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peraanan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spedifik dirinya yang memiliki 3 aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek sosial-kebersamaan.
      b.  Pengertian Pertumbuhan
            Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa.
1.      Proses Asosiasi, yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena   pengaruh baik dari pengalaman atau empiri luar melaluin panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
2.      Proses Diferensiasi, yaitu keseluruhan, sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan  fungsional dangan hubungan-hubungan yang lain.
3.      Pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu yang semula mengenal sesuatu secara  keseluuruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada
4.      Konsepsi aliran Sosiologi, yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
     c.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
1.      Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu     semata-  mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2.      Pendirian Emperistik dan Environmentalistik
 Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan  individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3.      Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Pendirian ini menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

 
d.  Tahap Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi 
1.      Masa Vital, pada masa ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan beberapa     hal dalam dunianya. Masanya  yaitu dari 0,0 – 2,0 tahun.
2.      Masa Estetik, sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Masanya yaitu 2,0 - kira-kira 7,0 tahun.
3.      Masa Intelektual (masa keserasian bersekolah), masa ini di akhiri dengan suatu masa pueral. Masanya yaitu 7,0 – 14,0 tahun.
4.      Masa Remaja, merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam bermasyarakat. Masanya yaitu 14,0 – 21,0 tahun.
      Masa ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1.      Masa Pro Remaja, masa ini hanya untuk menunjukkan 1 masa yang mengikuti masa pueral yang berlangsung secara singkat, masa ini di tandai oleh sifat-sifat negatif. 
2.      Masa Remaja, dalam masa ini untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah di alaminya pada masa-masa sebelumnya.
3.      Masa Usia Mahasiswa, pada masa ini mahasiswa termasuk kelompok khusus dalam suatu masyarakat maka mereka harus mempersiapkan diri untuk menerima tugas-tugas pimpinan di masa mendatang. 
2. Fungsi-fungsi Keluarga

          Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja. 
a.      Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
a.      Macam-macam Fungsi Keluarga
1.      Fungsi Biologis
2.      Fungsi Pemeliharaan
3.      Fungsi Ekonomi
4.      Fungsi Keagamaan
5.      Fungsi Sosial
Dalam buku ISD karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara bahwa fungsi –fungsi keluarga adalah :  
1.      Pembentukan kepribadian
2.      Alat reproduksi kepribadian-kepribadian yang berakar dari etika,estetika, moral keagamaan, dan kebudayaan
3.      Merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
4.      Sebagai lembaga perkumpulan perekonomian
5.      Sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan
3.  Individu, Keluarga dan Masyarakat
1.      Pengertian Individu

              “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
2.      Pengertian Keluarga
a.       Menurut Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.
b.      Menurut Durkheim, keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasilfaktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
c.        Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah kumpulan beberapaorang yang karena terikat oleh  satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing  anggotanya.
3.      Pengertian Masyarakat
a.       Menurut Drs. JBAF Mayor, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva- kolektiva serta kelompok dari tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok- kelompok lebih baik atau sub kelompok.
b.      Menurut Prof. M.M Djojodiguno, masyarakat adalah suatu kebulatandari pada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
c.       Menurut Hasan Sadily, masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
d.      Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma,  adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
4.      Pembagian Masyarakat : 
A.           Masyarakat Sederhana
B.           Masyarakat Maju
A.     Masyarakat Non Industri 
(a) Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.Masyaraka Industri
                 Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda  bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya : tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb
4.  Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
a.       Makna Individu
Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antar kesatuan jiwa dan raganya. Para psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan satu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kasatuan.
b.      Makna Keluarga
 Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satauan masyarakat manusia.
c.       Makna Masyarakat
1.      R. Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja       sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu  kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2.      M.J Herskovist, masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara   hidup tertentu.
3.      J.L Gillin dan J.P Gillin, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai  kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. 
4.      S.R Steinmetz, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi  pengelompokan-   pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
5.      Hasan Shdily, masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
6.      Linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama hidup dan  bekerja   sama dalam waktu lama.
5.      Urbanisasi
a.       Arti Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b.      Sebab-sebab Urbanisasi
 Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi, yaitu :
1.      Adanya pertambahan penduduk secara alamiah
2.      Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota
3.      Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota (berkaitan dengan tersedianya kesempatan bekerja)
c.       Akibat Urbanisasi
 Salah satu bentuk yang paling nyata dari hubungan antar desa dan kota adalah proses urbanisasi. Akibat dari urbanisasi antara lain adalah :
1.      Terbentuknya suburb, tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran kota.
2.      Makin meningkatnya tuna-karya (orang-orang yang tidakmempunyai pekerjaan tetap).
3.      Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.
4.      Lingkungan hidup yang tidak sehat.
           Urbanisasi juga mempunyai pengaruh terhadap masyarakat pedesaan,
 antara lain :
1.      Mempercepat peleburan pergaulan hidup yang beku dan tradisional di pedesaan.
2.      Terlantarnya pedesaan karena ditinggalkan oleh penduduk yang produktif.
3.      Tidak adanya kesesuaian norma sosial antara desa dan kota yang mengakibatkan kemunduran akhlak seperti mabuk-mabukan, pelacuran, penipuan dan lain sebagainya.
    Usaha-usaha pencegahan Urbanisasi antara lain :
1.      Perbaikan perekonomian pedesaan, peningkatan atau usaha efesien pertanian, penggalian sumber-sumber baru dalam rangka memperluas lapangan kerja seperti ketrampilan, kerajinan, pariwisata, usaha wiraswasta dan sebagainya.
2.       Perbaikan mutu penduduk pedesaan dengan meningkatkan mutu dan jumlah lembaga-lembaga sosial, pendidikan, kesenian dan sebagainya.
3.      Politik kebudayaan lebih berisi pendidikan mengutamakan pendidikan pribadi yang berakhlak tinggi dan bertanggung jawab. 

Pendapat :


      Menurut pendapat saya tentang pembelajaran individu, keluarga dan masyarakat itu baik untuk para mahasiswa karena mahasiswa dapat mengerti tentang ilmu sosial itu sendiri. hubungan antara individu , keluarga dan masyarakat adalah saling terkait satu sama lain , jika tidak ada individu individu tidak terbentuk keluarga , jika tidak ada keluarga juga tidak akan ada namanya masyarakat. Begitu juga hubungan antara individu dengan individu , sangat erat , karena kita semua mahluk sosial yang notabennya kita harus saling membantu satu sama lainnya. Serta bagaimana masyarakat dapat berkembang ke dalam masyarakat yang lain serta fungsi masyarakat dalam masa pertumbuhan individu itu sendiri.

Sumber : 
http://arbip.blogspot.com/2009/12/pengenalan-tentang-masyarakat-industri.html
              
http://paulus060290.files.wordpress.com/2010/10/rangkuman-isd_paulus-ari-heryono-09100367

Haris Lukman Hakim [1KA07]/ 13113930

Tidak ada komentar:

Posting Komentar